Ini malam,
aku dan puisiku sadar,
kami tak perlu memusingkan
metafora,
tak usah tunduk pada
norma katakata.
Tak guna banyak istilah,
kami sudah sama jengah.
Tak perlu bermanismanis,
di sekitar kami makin banyak yang
menangis.
Kalau ada Presiden penyair,
Profesor puisi,
memandang kami picik,
karena tak mengindahkan tata,
karena menjauh dari estetika,
kami bisa jawab tanpa terbata:
kami tak pernah kuliah sastra!
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar