Dreams are renewable. No matter what our age or condition, there are still untapped possibilities within us and new beauty waiting to be born.

-Dale Turner-

Kamis, Januari 29, 2009

sajak buatmu pagi ini

embun yang tetestetes
dari daun ini pagi
menyadarkan aku:
kau makin
luput dari genggaman

jika saja kau bisa dengar
ratapan burung hantu
di sunyi tadi malam
mungkin kau bisa paham
kosong yang buat aku
kapar

maka sebelum sesal bikin aku hilang ingatan
sebelum mati datang di hadapan
sebelum kukutuk Tuhan
sebelum waktu bikin aku
beku,

aku ingin kau paham
: aku selalu cinta kau.

sajak yang tak berTuhan

pada dindingdinding yang berpaku
kugantungkan seluruh rindu
pada Kau
pada surau.

Minggu, Januari 25, 2009

sajak yang menentang sajakmu

bacakan aku satu sajak yang buat kau haru
bikin kau syahdu
kemudian bacalah sajaksajakku.

saat kau selesai,
aku ingin kau timbang:

tetap pilih sajak yang buat kau haru itu
atau menghambalah ke sajakku
: yang bikin kau ragu.

sajak yang berpikir tentang sajaknya

lagilagi kau tanyakan hal yang sama padaku
: kenapa sajakmu selalu memusingkan waktu?

lagilagi kujawab hal yang sama padamu
: karena sajakku adalah perjalanan dari ragu ke ragu!

sajak yang ingin berjalan sendirian

malam ini kau mengajakku berjalan mundur
menentang waktu

menerabas jejalanan yang dibasahi bulirbulir
air hujan

menyusuri loronglorong yang dipenuhi jejakjejak
langkah sepatu

menyambangi matamata yang pernah saling
kita pandang

tapi tak kutemukan sesuatu yang merekatkan
kau, aku

maka aku kembali berjalan lurus
: ikuti waktu

Selasa, Januari 20, 2009

kutitipkan matahari di matamu

aku titipkan matahari
pada suruh yang rambat di matamu

agar ketika sejarahku usai

aku tetap terang
jalarjalar bagai jalang

Jumat, Januari 16, 2009

sajak sepi

malam ini ingin kubakar
buku, musik, film, gambar,
semua yang bisa menimbulkan bayang

pun kau

hingga kuyakin
: aku telah sendirian.

Kamis, Januari 15, 2009

air hujan membawamu pergi

pada genangan air hujan yang berlari bergegas
menuju bumi

kuhanyutkan bayanganmu satu
persatu

Rabu, Januari 14, 2009

Perdalam Makna, Penyairku..

Peri puisi mendatangi
aku saat hujan rintik
jatuhjatuh dari langit
ini pagi.

Ia berbisik lembut kepadaku, syahdu:
"Penyairku, perdalam makna!"

Maka sedari itu, aku merobek berhalamanhalaman keluh yang kukira puisi.

Sabtu, Januari 10, 2009

Tentang Tanya

Ada suarasuara yang berserak
di kepala.

Seperti derak roda pedati
yang menjejal jejak
jejak kayu di tanah basah.

Kusirnya terus saja mendesak:
"Arah mana hendak kau langkah?"

Ada suarasuara yang berserak
di kepala.

Seperti bising pasar.
Riuh rendah tawarmenawar,
ingarbingar yang pelan samar.

Pedagang barangbarang terus bertanya:
"apa yang hendak kau niaga?"

Di Klub Malam 2

di sini, aku sadari satu hal.
kau punya uang, kau bisa punya
segala. bahkan surga.

tapi kau harus bersiap
: tak lagi memiliki kepala.

Di Klub Malam

Datanglah kawan, jika kau sedang ingin tertawa. Banyak lawak di klub malam. Perempuanperempuan yang jumawa memakai pakaian minim. Memenuhi tuntutan gaya. Mereka lupa menyimpan banyak lemak di paha.

Datanglah kawan, jika kau ingin bergembira. Menertawai bocah yang menganggukgelengkan kepala. Mengikuti irama yang membuat debar dada. Di badannya, dengan bangga ia kenakan kaus bergambar Che Guevara.
Hasta La Victoria..

Sedang aku, juga menertawai diri. Bergenitgenit memakai baju bertulis:
"Tuhan, agamaMu apa?"

Hahahaha

Jumat, Januari 09, 2009

telah sampailah kau di ambang petang

telah sampailah kau di ambang petang. setelah lama menunggu pagi yang tak jua pergi, setelah lewati siang yang bara. tengoklah cahaya itu, yang perlahan redam, dibungkus mega yang pelan menghitam.

telah sampailah kau di ambang petang. lihatlah olehmu, orangorang akan mulai mengunci jendela, menutup rapatrapat pintu rumah. dengarlah olehmu, tak akan ada lagi suara. ia telah redam dimamah sepi.

kau telah sampai di ambang petang. kini hanya ada engkau dan sesal. mulailah menangisi pagi yang dulu kau benci. dan kutuklah malam yang mulai datang
diamdiam..