Selasa, Juli 07, 2009
Dongeng Tidur Buat Nakan
Tidurlah kau Nakan, tapi
jangan paksa Mamak bercerita,
tak ada cerita yang sisa buat kau.
Konon gununggunung.
Tapi cakarcakar gedung telah
buat mereka mumur.
Alkisah bentang bendang.
Namun kakikaki rumah telah
lindas mereka hingga meremah.
Syahdan sungaisungai.
Tapi tubuh mereka tak lagi basah
kering tersumbat limbah dan sampah.
Lalu kerlap bintang.
Pula hilang berganti
kelip lampu pemancar selular.
Lalu apa lagi yang bisa mamak ceritakan, Kan?
Bukankah dongeng kota takkan bisa buat kau lelap,
kan?
Tidurlah saja kau Nakan, tapi
jangan paksa Mamak bercerita,
tak ada cerita yang sisa buat kau.
Nakan: Keponakan (Lampung)
Mamak: Paman (Lampung)
Gambar diunduh dari: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjRBihGdXQS1yGqGyGQZWKpFPCvL7UEKIE4FWf-aEiGqZhut_qYpmen2kS2qBWIiWndQ9YgDwwu4t074EaBY2lqCTkqBYsc5WoKzqmeY2WUS8WLsMcAmI4LwaSUO-U4WPZTVWYJi_N7CA/s320/sleeping+child.jpg
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
Oh...
Aku kira Nakan itu namanya dan Mamak = ibu.
Untung ada keterangan di bagian bawah hahahaha.
Puisi-puisinya selalu mengandung kesedihan dan kepedihan.
puisinya indah sekali gan
Posting Komentar