Ah, kau tapakkan lagi kaki kotormu di atas kepalaku, meninggalkan jejakjejak, basah dan busuk.
Kenapa tak sekalian saja kau masuki otakku? Lewat coak bernanah yang kau buat.
Lalu susuri urat yang sulursulur, melangkahlah lebih dalam, terus sampai tanah yang penuh lendir.
Sekarang berhentilah mendongak, tataplah ke bawah, di atas tanah yang berlendir itu, di bawah pohon kamboja tua,aku telah menyiapkan hadiah untukmu.
: sebuah nisan bertulis namamu.
Senin, Desember 22, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
sadis tp gak anarkhis...ibarat berwajah slank hati krisdayanti...hehehe
PEACE
hehe, sialan..
Iyak bener judulnya aja yang kewl tapi isinya bencong, bencong banget siiih, males gue bacanya. Mendingan ke http://tamanrumput.blogspot.com lebih kereeeeen (mampus lo gue iklanin wakakakak)
Posting Komentar