Dua lelaki itu sudah menenggak tiga botol Whisky murahan yang mereka beli di kios minuman pinggir jalan. Setengah kepala mereka telah hilang, nafas mereka hampir tanggal. Tapi salah seorang dari mereka merasa belum cukup.
“Lagi, lagi,” bisik lelaki itu ke lelaki yang lain yang telah tergeletak dan terpejam.
Tapi mimpi seperti telah mencengkeram lelaki yang tergeletak itu. Bisikan lelaki di sebelahnya tak ia pedulikan. Ia malah semakin dalam terpejam.
Lelaki yang berbisik itu tak terima, ia merasa lambungnya belum penuh. Lagipula, ia tak suka kepalanya hanya hilang setengah. Ia terbiasa menenggelamkan seluruh kepalanya dalam minuman, sampai napasnya benar-benar hilang.
“Lagi!!” kini ia berteriak. Tepat di telinga lelaki yang tergeletak itu, yang terlihat mulai menyeriusi mimpi.
Lelaki itu terhenyak, demi teriakan yang membuat telinganya pekak.
“Anjing,” makinya dalam hati.
Ia perlahan beranjak dari geletak. Sembari menahan amarah yang pelan mulai memuncak.
“Jangan berteriak,” ucapnya pelan kepada lelaki yang meneriakinya itu, sambil mengusap biji matanya. Namun ketika matanya telah terbuka, tersadarlah ia. Tak ada orang lain di sekelilingnya.
Ia sendirian.
“Ah, aku mabuk,” ia membisiki dirinya sendiri. Matanya kembali berat, setengah kepalanya kembali hilang, nafasnya kembali tanggal. Tergeletak.
“Lagi, lagi,” sebuah suara berbisik. Tetap ia tergeletak. “Lagi!!” suara bisikan itu berubah menjadi teriakan. Tapi ia terlanjur menyetubuhi mimpi.
Rabu, Desember 10, 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Alaaaah menyetubuhi mimpi apa disetubuhi homok wakakakakak
Posting Komentar