Jika nanti janji mengutuk kita semati, aku mau kau perlakukan aku sederhana saja: bila malam telah membunuh dirinya sendiri, iriskan aku roti dan seduh segelas kopi. Cukuplah buat aku seharian jaga. Bikin puisi dan cerita.
Lalu ketika gelap mulai menculik senja, dan malam mulai menggantung di mata, mendongenglah di aku punya telinga. Pastilah aku lelap sambil
memeluk kau yang mulai mahir memusingkan usia.
Sabtu, Juni 20, 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar